Kamis, 27 September 2012

Diajak Zina Oleh.....Janda

Pertanyaan :

Assallamualaikum’… Saya cwok msh lajang’saya knal seorang janda dy mngajak zina’… Saya tdk mau… Hati dy kecewa’sedih … Apakah saya jg brdosa krn dh mnyakiti hatinya .

Dijawab oleh Abu Ibrahim ‘Abdullah

wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. semoga Allah menjaga saudara dan kita semua.

Anda tidak berdosa dengan menolak ketika diajak berbuat zina sama janda tersebut walaupun hatinya sakit karena penolakkan anda. justru anda berdosa besar jika anda menuruti ajakkannya untuk berbuat zina walaupun janda itu tersenyum dan merasa senang dengan maunya anda diajak berzina. perbuatan zina adalah perbuatan dosa besar saya ingatkan dengan ayat dan hadits nabi tentang hukuman bagi orang berbuat zina.

Allah Ta’aala berfirman
وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

“Dan orang-orang yang tidak berbuat syirik (mempersekutukan Allah) dengan sesembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina; dan barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat.” (Qs. Al-Furqaan : 68)

Dan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang dosa besar. Beliau menjawab : “Engkau menjadikan bagi Allah tandingan padahal Dia yang telah menciptakanmu.” Kemudian apalagi? Beliau menjawab : “Engkau membunuh anakmu karena takut makan bersamamu.” Kemudian apalagi? Beliau menjawab : “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” (HR. Bukhari : 2475 dan Muslim : 58)

Berkata Al-Imam Ahmad Rahimahullah: “Saya tidak mengetahui setelah dosa membunuh ada yang lebih besar daripada dosa berzina.” (Ad-Daa’u wad Dawa’, Ibnul Qayyim : 230)

Dan terakhir saya nasehatkan kepada anda jangan mendekati sarana-sarana yang akan mengantarkan terjatuhnya seseorang kepada zina.

Sumber: http://nikahmudayuk.wordpress.com

Rabu, 05 September 2012

Agar Tak Mudah Galau

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,

dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,

bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),

dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,

dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.

Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,

kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.

Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.

(QS Al Ma´aarij: 19-35)

Besarnya Nikmat Allah

Datang seseorang kepada Yunus bin Ubadi rahimahullah (tabi’in, w. 139 H) mengeluhkan kesulitan dan kegalauannya dalam mencari penghasilan.

Yunus pun menanyaianya, “Senangkah engkau jika kubeli matamu dengan seratus ribu dinar?”

“Tidak.” Jawabnya.

“Telingamu?” tanyanya lagi.

“Tidak.”

“Akalmu?” Tanya Yunus.

“Tidak.”

Beliau terus menanyai nikmat Allah lainnya. Kemudian Yunus mengatakan, “Aku melihat jutaan dinar pada dirimu dan engkau masih mengeluh?”

[Siyar A’lamin Nubala’, karya Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullah]


Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 14 vol. 02 1433 H-2012 M “Berislamlah Niscaya Engkau Selamat”