Rabu, 05 September 2012

Agar Tak Mudah Galau

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,

dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,

bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),

dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,

dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.

Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,

kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.

Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.

(QS Al Ma´aarij: 19-35)

Besarnya Nikmat Allah

Datang seseorang kepada Yunus bin Ubadi rahimahullah (tabi’in, w. 139 H) mengeluhkan kesulitan dan kegalauannya dalam mencari penghasilan.

Yunus pun menanyaianya, “Senangkah engkau jika kubeli matamu dengan seratus ribu dinar?”

“Tidak.” Jawabnya.

“Telingamu?” tanyanya lagi.

“Tidak.”

“Akalmu?” Tanya Yunus.

“Tidak.”

Beliau terus menanyai nikmat Allah lainnya. Kemudian Yunus mengatakan, “Aku melihat jutaan dinar pada dirimu dan engkau masih mengeluh?”

[Siyar A’lamin Nubala’, karya Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullah]


Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 14 vol. 02 1433 H-2012 M “Berislamlah Niscaya Engkau Selamat”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar