Kekuatan Allah
l tidaklah tertandingi oleh siapapun. Dengan tanda
kekuasaan-Nya agar manusia kembali kepada Allah l.
Sehingga manusia hanya mengibadahi Allah k dan
tidak mengibadahi selain-Nya. Hanya pasrah kepada Allah l,
tidak kepada selain-Nya. Hanya berdo’a dan meminta perlindungan kepada Allah k, tidak kepada selain-Nya.
Tentara Allah l ada berbagai macam. Ada petir berupa malaikat, gunung,
lautan, angin, petir, dan yang lainnya. Jika Allah l berkehendak
Allah l akan menyiksa manusia dan jin yang durhaka.
Allah k mengutus petir menimpakannya kepada siapa yang
dikehendaki. Allah k mengutusnya sebagai siksaan
untuk menghukum orang yang Dia kehendaki.
Ketika
di jaman Nabi, Allah k juga menigirim petir ini kepada
orang yang kufur kepada Rosul-Nya. Al-Imam Al-Bazzar meriwayatkan dari Anas bin
Malik, dia bercerita……
Rosulullah
n pernah mengutus salah seorang shohabatnya kepada
seorang pembesar Jahilliyah, untuk mengajaknya kepada agama Allah l. Orang itu malah berkata: “Terbuat dari apakah Robbmu yang
engkau mengajakku kepada-Nya? Dari besikah Dia? Dari tembagakah Dia? Dari emaskah
Dia?” kemudian shohabat itu datang kepada Rosulullah n
dan memberitahukan kepada Rosulullah n.
Kemudian
Nabi n kembali mengutusnya pada kali kedua. Sedang
orang itu mengatakan persis seperti itu. Rosulullah n
pun mengutusnya pada kali yang ketiga, maka orang itu juga mengatakan seperti itu.
Shohabat tadi lalu mendatangi Nabi n dan mengabarkan
kepadanya.
Setelah
itu, Allah l mengirim petir kepada pembesar Jahilliyah
itu, sehingga petir itu membakarnya. Maka Rosulullah n
bersabda: “Sesungguhnya Allah k telah mengutus petir
kepada orang yang kau ajak, sehingga petir itu membakarnya.”
Kemudian turun
ayat ini: “Dan Allah melepaskannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka
berbantah-bantahan tentang Allah, Dialah yang Maha keras
siksa-Nya.”(Qs.Ar-Ro’d: 13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar