Wanita itu bernama Zainab bintu Khuzaimah bin
Abdillah bin ‘Umar bin ‘Abdi Manaf bin Hilal bin ‘Amir bin Sha’sha’ah
Al-Hilaliyyah x. Semenjak masa jahiliyyah, dia dikenal sebagai wanita yang sangat
pemurah. Dia gemar mengulurkan tangan untuk memberi makan dan menunaikan
sedekah kepada orang-orang miskin. Dia bagaikan seorang ibu bagi mereka, hingga
sejak sebelum masa Islam pun dia telah diberi gelar Ummul Masakin.
Wanita mulia yang dipersunting oleh Abdullah bin
Jahsy z. Namun, perjalanan mereka berakhir di tengah kancah pertempuran Uhud.
Abdullah bin Jahsy z gugur dalam peperangan itu. Zainab bintu Khuzaimah x kehilangan sisian hidupnya.
Tak selang berapa lama, datang ke hadapannya
pinangan dari seseorang yang teramat mulia. Dia pun menyambut dengan sepenuh
hatinya. Tahun ketiga setelah hijrah menjadi saat bersejarah, kala Zainab bintu
Khuzaimah x memulai langkah mendampingi Rasulullah n, dengan mahar dari beliau sebesar dua belas
setengah ‘uqiyah.
Namun sungguh, tak ada yang dapat menduga dan
mengira. Perjalanannya bersama Rasulullah r tak berlangsung lama. Hanya terbilang dua
hingga tiga bulan setelah pernikahannya dengan Rasulullah n, Zainab bintu Khuzaimah x mendahului kekasihnya kembali ke hadapan
Rabbnya, dalam usia kurang lebih tiga puluh tahun.
Perjalanannya yang begitu singkat membuat Zainab
bintu Khuzaimah x belum sempat mereguk riwayat dari suaminya.
Namun kebaikannya yang berlimpah, kedudukannya sebagai ibu bagi kaum muslimin,
adalah kemuliaan yang membiaskan keharuman. Zainab bintu Khuzaimah x, semoga Allah meridhainya….
Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.
sumber: http://www.majalahsyariah.com
Hidup ini penuh dengan makna & hikmah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar