Senin, 28 Desember 2009

Kisah Abu Hurairah dan Ibunya




sebagai seorang anak kita diharuskan birul walidain kepada kedua orang tua.jika orang tua kita berbuat khilaf maka kita wajib mengingatkannya dg sabar&ketulusan disertai pula memohonkan ampun untuk keduanya,seperti dalam kisah di bawah ini:
Di dalam Shahih Muslim terdapat kisah Abu Hurairah dan Ibunya.
Kisah ini sangat menarik dan mengandung banyak pelajaran.
Coba kalian baca ya…
Dahulu ibu Abu Hurairah adalah seorang yang musyrik.
Sebagai seorang muslim, Abu Hurairah senantiasa mengajak ibunya agar masuk ke dalam Islam.
Tapi apa yang dilakukan oleh ibunya?
Ibu Abu Hurairah malah membalas ajakan tersebut dengan ucapan yang jelek terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Abu Hurairah pun merasa sedih.
Sampai-sampai dia menangis dan menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Abu Hurairah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mengajak ibuku masuk Islam.
Tapi dia tidak mau menurutiku.
Satu hari aku mengajaknya lagi.
Tetapi dia malah mengucapkan sesuatu tentangmu yang aku benci.
Doakanlah kepada Allah agar memberi hidayah kepada Ibuku”.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun berdoa,
“Ya Allah, berilah hidayah kepada Ibunya Abu Hurairah.”
Abu Hurairah pun merasa sangat girang.
Beliau begitu gembira dengan doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Abu Hurairah pun pulang ke rumahnya.
Ketika beliau sampai ke pintu, ternyata pintu itu tertutup.
Ibu Abu Hurairah mendengar langkah kaki putranya.
Ibunya lalu berkata, “Tetap di tempatmu, wahai Abu Hurairah.”
Dari luar Abu Hurairah mendengar suara gemericik air.
Ternyata Ibunya sedang mandi.
Ibunya kemudian memakai baju dan kerudungnya.
Beliau membuka pintu dan berkata,
“Wahai Abu Hurairah…
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.”
Ibu Abu Hurairah mengucapkan.
Alhamdulillah ya adik-adik..
Akhirnya ibu Abu Hurairah masuk Islam.
Doa Rasulullah pun dikabulkan oleh Allah ta’ala.
Nah adik-adik, begitu ceritanya.
Sekarang, coba kalian perhatikan betapa sayangnya Abu Hurairah kepada ibunya. Dia tidak membiarkan ibunya berada di dalam kekafiran. Dia terus menerus berdakwah dengan penuh kesabaran agar ibunya menerima Islam.
Dan lihat juga akhlak mulia dari Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika mendengar pengaduan Abu Hurairah, beliau langsung mendoakan agar Ibu Abu Hurairah diberi hidayah oleh Allah, meskipun sebelumnya ibu Abu Hurairah berucap jelek tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Semoga akhlak-akhlaq mulia ini bisa kita jadikan contoh dan kita amalkan dalam kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar